Skrining dan Pendidikan Kesehatan Mental pada Remaja SMA Negeri 11 Kupang
Mental Health Screening and Education for Adolescents at State Senior High School 11 Kupang
Keywords:
kesehatan mental, remaja, SMAN 11 KupangAbstract
Abstrak: Fenomena permasalahan remaja di era Revolusi Industri 4.0 perlu mendapat perhatian yang serius, tidak sedikit masalah yang diciptakan oleh remaja sebagai dampak dari perkembangan teknologi yang berimplikasi kepada perkembangan remaja. Masa remaja merupakan masa kritis dalam siklus perkembangan seseorang dan masa krusial untuk perkembangan social, emosional dan kesejahteraan mental. Untuk mencegah timbulnya dampak tersebut, perlu dilakukan deteksi dini pada remaja untuk mengidentifikasi factor resiko dan factor protektif sehingga remaja dapat melewati masa ini dengan optimal serta remaja mampu menjadi individu dewasa yang matang baik fisik maupun psikisnya. Kegiatan dilaksanakan di SMAN 11 Kupang dengan 3 sesi diantaranya sesi 1. brainstorming. Sesi 2 Pendidikan Kesehatan, sesi ke 3 skrining kesehatan jiwa. Hasil yang diperoleh antara lain sebanyak 36 responden dari 55 remaja (56%) mengalami gejala neurosis dan yang umum terjadi pada remaja SMAN 11 Kota Kupang adalah kecemasan. 5 responden dari 55 remaja (9 %) mengalami gangguan adiksi. Gangguan Adiksi yang terjadi pada remaja lebih berkaitan dengan game online dan adiksi internet. 24 dari 55 remaja (44%) mengalami masalah gangguan psikotik, dan perlu penelusuran untuk menentukan masalah psikotik yang terjadi pada remaja, namun hasil ini memberikan gambaran adanya gangguan pada kemampuan remaja untuk berpikir jernih, menanggapi emosi, memiliki persepsi yang tidak biasa, memiliki delusi dan berperilaku tidak sesuai. 31 responden dari 55 remaja (56%) mengalami PTSD. PTSD yang dirasakan oleh remaja adalah kehilangan, perilaku impulsives dan agresif. Rencana selanjutnya, perlu dilakukan pengabdian masyarakat terkait edukasi berbasis bimbingan konseling kesehatan mental pada remaja terhadap perubahan perilaku remaja di SMAN 11 Kupang.
Abstract: The phenomenon of adolescent problems in the Industrial Revolution 4.0 era needs serious attention. Not a few problems are created by adolescents as a result of technological developments that have implications for adolescent development. Adolescence is a critical period in a person's development cycle and a crucial period for social, emotional and mental well-being development. To prevent these impacts, early detection is needed in adolescents to identify risk factors and protective factors so that adolescents can go through this period optimally and adolescents are able to become mature adults both physically and mentally. The activity was carried out at SMAN 11 Kupang with 3 sessions including session 1. Brainstorming. Session 2 health education, session 3 mental health screening. The results obtained included 36 respondents out of 55 adolescents (56%) experiencing symptoms of neurosis and what is common in adolescents at SMAN 11 Kupang City is anxiety. 5 respondents out of 55 adolescents (9%) experience addiction disorders. Addiction disorders that occur in adolescents are more related to online games and internet addiction. 24 out of 55 adolescents (44%) experienced psychotic disorders, and it is necessary to investigate to determine the psychotic problems that occur in adolescents, but these results provide a picture of disturbances in the ability of adolescents to think clearly, respond to emotions, have unusual perceptions, have delusions and behave inappropriately. 31 respondents out of 55 adolescents (56%) experienced PTSD. PTSD felt by adolescents is loss, impulsive and aggressive behavior. The next plan is to conduct research related to the influence of education based on mental health counseling guidance on adolescents on changes in adolescent behavior at SMAN 11 Kupang.
References
Allda Christin Welmince Manoeain. (2022). Kecenderungan Depresi Pada Mahasiswa Di Kota Kupang [Nusa Cendana Kupang]. http://skripsi.undana.ac.id/index.php?p=show_detail&id=8551&keywords=#:~:text=Partisipan perempuan lebih cenderung mengalami,depresi%2C Kota Kupang%2C mahasiswa.
APJII. (2022). APJII di Indonesia Digital Outlook 2022. https://apjii.or.id/berita/d/apjii-di-indonesia-digital-outloook-2022_857
Aryanty, N., & Maria, I. (2022). Adiksi Internet: Studi pada Remaja SMA Kota Jambi. Jambi Medical Journal, 10(4), 493–504.
Azmi, N. (2015). Potensi Emosi Remaja dan Perkembangannya. 2(1), 36–46. https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/sosial/article/view/50/49
Darsini, Fahrurrozi, & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan?; Artikel Review. Jurnal Keperawatan, 12(1), 97.
Farkhah, L., & Ginanjar, H. T. (2024). Mental Health Screening And Emotional Mental Disorders In The Adipala 1. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 17(1).
Ferdian, D., Hikmat, R., Anshor, A., Irwan, & Triyanto. (2024). Gambaran Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental pada Siswi. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 12(2), 315–324. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/14273
Fitri, A. R., & Widiningsih, Y. (2016). Psikologi Adiktif update.pdf. In Psikologi Adiktif (p. 97). Al-Mujahtada Pres.
Harlia, T. P., Reynita, F. H., & Fujiana, F. (2023). Karakteristik Remaja Yang Mengalami Kecemasan Di Masa Pubertas. Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 11(2), 281–290.
Hasil Survei Profil Internet Indonesia 2022 [Internet]. 2022 [cited 2022 Sep 22]. (2022).
Järvi, K., & Khoreva, V. (2020). The role of talent management in strategic renewal. Employee Relations: The International Journal, 42(1), 75–. https://doi.org/https://doi.org/10.1108/ER-02-2018- 0064
Jessica Hamblen, E. B. (2024). PTSD: Pusat Nasional untuk PTSD. https://www.ptsd.va.gov/professional/treat/specific/ptsd_child_teens.asp
Kemenkes RI. (2024). Siklus Hidup Remaja Kelompok Usia 10 - 18 Tahun.https://ayosehat.kemkes.go.id/kategori-usia/remaja
Kursiah, K., Fitri, R. P., Asril, A., & Muhamadiah, M. (2023). Edukasi Kesehatan Mental pada Remaja. Health Community Service, 1(1), 32–36.https://doi.org/10.47709/hcs.v1i1.3238
Kusumawaty, I., Yunike, Y., & Pastari, M. (2020). Penyegaran Kader Kesehatan Jiwa Mengenai Deteksi Dini Gangguan Jiwa dan Cara Merawat Penderita Gangguan Jiwa. Journal of Community Engagement in Health, 3(1), 25–28. https://doi.org/10.30994/jceh.v3i1.27
Malfasari, E., Febtrina, R., Herniyanti, R., Timur, L. B., Sekaki, P., Tim, L. B., Kota, P., & Pekanbaru, K. (2020). Kondisi mental emosional pada remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(3), 241–246.
Mansyah, F. R. P. S. 2Berthiana T. 3Barto. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Pada Remaja. Jurnal Surya Medika, Vol 8 No 3, 276–281.
Mariyati, N. H. C. D. M. (2017). Menurunkan kecemasan pada remaja yang kecanduan pornografi. Jurnal Ners Widya Husada, 4(3), 78. http://journal.uwhs.ac.id/index.php/jners/article/view/320
Muslimahayati, M., & Rahmy, H. A. (2021). Depresi dan Kecemasan Remaja Ditinjau dari Perspektif Kesehatan dan Islam. DEMOS: Journal of Demography, Ethnography and Social Transformation, 1(1), 35–44.https://doi.org/10.30631/demos.v1i1.1017
Pati, W. C. B., Sirajuddin, M. S., & Apriawal, J. (2022). Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Remaja Di Kabupaten Konawe (SMAN 1 Anggaberi). Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat, 3(1), 22–27. https://doi.org/10.35311/jmpm.v3i1.7
Qatrunnada, R. Z., Suseno, B., & Yazid, M. (2025). Psychometric analysis of the self-reporting questionnaire (SRQ-29 ) among university students. 3.https://doi.org/10.22219/jipt.v13i1.35511
Satgas Remaja IDAI. (2020). Masalah kesehatan mental emosional remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-kesehatan mental-emosional-remaja
Savitrie, E. (2022). Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental pada Remaja. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja
Sinkkonen HM, Puhakka H, M. M. (2014). Internet use and addiction among Finnish Adolescents (15- 19years). J Adolescents, 37(2):123–. https://doi.org/Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.adolescence.2013.11.008 )
UNICEF (United Nations Children’s Fund). (2021). Profil Remaja 2021. Unicef, 917(2016), 1–9.
Wetik, S. V., & Laka, A. M. A. L. (2023). Gambaran Kesehatan Mental Remaja. Jurnal Keperawatan Tropis Papua, 6(1), 19–25. https://doi.org/10.47539/jktp.v6i1.338
WHO. (2022). Gangguan mental. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders/?gad_source=1&gclid=Cj0KCQjwvpy5BhDTARIsAHSilymXAwGOiyTshTGznDW5_E-gTduRxEEZZg_30voLITE5RTxm4ZkXPjgaAuCxEALw_wcB
WHO. (2024). Mental health of adolescents. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health
World Health Organization. (n.d.). Adolescent DALYs ranking – top 5 causes (country). 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Awaliyah Muslimah Suwetty, Yohana Teodosia Setu, Meldy Emry Lede, Joli R Nubatonis, Jenifer Lopes, Jidro R.Nautu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.







Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan